Mengenal 3 Tangga Nada dalam Musik

Mengenal-3-Tangga-Nada-dalam-Musik
Foto dari Canva Pro

Anda pasti sering mendengarkan sebuah lagu yang memiliki lantunan musik yang enak didengar. Apalagi bait lirik yang menggigit semakin lengkap dinyanyikan oleh orang yang mengerti nada. Oleh sebab itu, para penyanyi pasti bisa menyanyikan lagu sesuai tangga nada yang ada. Tanpa tangga nada, suara manusia dan musik tidak akan memiliki sentuhan magis. Jika Anda ingin menyanyikan sebuah lagu menjadi lebih enak didengarkan, sebaiknya ketahui perbedaan tangga nada diatonis dan pentatonis.

Jenis tangga nada dalam musik

Musik yang sering Anda dengar setiap hari memiliki tangga nada yang berjenjang agar lebih berirama. Tanpa ada tangga nada, maka musik tidak akan pernah terbentuk secara sempurna. Yuk, kenalan dengan jenis tangga nada berikut ini!

1. Tangga nada diatonis

Ada tujuh nada dengan jarak interval 1 dan ½ pada tangga nada yang lebih populer ini. Enam nada yang tersusun dalam tangga nada yang biasa digunakan dalam membentuk musik kontemporer atau modern yaitu do, re, mi, fa, sol, dan la. Dalam memainkan musik modern, tangga nada diatonis terbagi menjadi dua jenis yaitu :

  • Tangga nada mayor

Acap digunakan dalam menyusun tangga nada lagu pop yang lebih disukai anak-anak kekinian yang memiliki susunan jarak 1,1,1/2,1,1,1, ½. Ciri khas dari lagu yang menggunakan tangga nada mayor memiliki nada yang berkesan bahagia.

  • Tangga nada minor

Terdiri dari tangga nada minor harmonis, asli dan melodis, tangga nada diatonis minor memiliki kesan lagu lebih sedih dan kurang semangat seperti Mengheningkan Cipta, Hymne Guru dan lain-lain.

2. Tangga nada pentatonis

Perbedaan tangga nada diatonis dan pentatonis terletak pada jarak nada yang berbeda, tetapi pentatonis tidak terlalu berpatokan pada jarak nada melainkan urutan tangga nada tersebut. Jika tangga nada diatonis banyak dimainkan untuk lagu yang lebih modern, maka tangga nada pentatonis menjadi penyusun musik tradisional. Misalnya tangga nada pentatonis pelog dan slendro dengan ciri khas masing-masing.

Pada tangga nada pelog memiliki ciri lagu yang dimainkan cenderung penuh hormat dan syahdu dan memiliki lima nada primer do, mi, fa, sol, dan si, sedangkan musik nada slendro lebih ceria, dinamis dan bahagia dengan nada do, re, mi, sol, dan la.

Tentu setiap lagu atau musik tradisional yang dimainkan memiliki keunikan masing-masing tergantung jenis musik tersebut. Biasanya tangga nada yang memiliki jenis pelog dan slendro ada pada alat musik tradisional seperti gamelan, calung atau jenis alat musik tempo dulu yang lain.

3. Tangga nada kromatis

Merupakan tangga nada yang memakai 12 nada dengan jarak masing-masing setengah interval saja. Biasanya tangga nada kromatis yang memiliki nama nada A, B, C, D, E, F, G dan lima nada tanda kres dan mol setelah nada notasi banyak digunakan untuk jenis lagu yang lebih sulit seperti musik jazz, rock, blues, pop, dan lain-lain. Ada beberapa lagu lama yang menggunakan jenis tangga nada kromatis ini yaitu Bungong Jeumpa yang merupakan lagu daerah Aceh atau Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki.

Mempelajari tangga nada bisa menjadi acuan untuk Anda yang ingin belajar bermain musik atau menyanyi dengan benar. Seorang penyanyi profesional wajib tahu perbedaan tangga nada diatonis dan pentatonis, termasuk nada kromatis. Siapa tahu Anda benar-benar bisa menjadi penyanyi atau pemain musik yang bisa memainkan tangga nada apa saja. Yakin tidak ingin belajar memahami tangga nada dalam musik ini?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *